JAKARTA- Indonesia masih belum bebas dari jerat kemiskinan. Meskipun sepanjang Maret-September 2015 Badan Pusat Statistik mencatat nilai konsumsi masyarakat berpenghasilan rendah meningkat, namun hal inibelum dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin.Menurut Deputi Bidang Statistik Sosial BPS Muhammad Sairi Hasbullah, rata-rata pengeluaran per bulan dari 40 persen masyarakat dengan penghasilan terendah di Indonesia hanya berkisar Rp 410.000-Rp 420.000. Gap ini masih sangat besar apabila dibandingkan dengan total pengeluaran masyarakat kelas menengah ke atas yang mencapai Rp 2,3 juta jiwa.
[Baca juga:Ekonomi Melambat, Konsumsi Masyarakat Miskin Malah Meningkat]
"Pengeluaran 40 persen terbawah antara Rp 410.000-Rp 420.000 ribu per kapita per bulan. Kelas menengah Rp 925.000 per kapita perbulan. Kelas menengah ke atas sebesar Rp 2,3 juta ke atas. Itu sekitar kasarnya," kata Sairi saat ditemui di kantor pusat BPS, Jakarta, Dengan begitu, dapat diketahui bahwa gap penghasilan antara si kaya dan si miskin di Indonesia masih besar. Hal ini berdampak pada rendahnya pengeluaran penduduk miskin pada berbagai daerah di Indonesia.
[Baca juga:Persempit Gap Kaya-Miskin, Pemerintah Harus Benahi Sektor Riil]
BPS pun berharap agar pemerintah dapat bertindak cepat untuk meningkatkan nilai konsumsi masyarakat berpenghasilan rendah. Salah satunya adalah dengan mengembangkan sektor riil seperti pertambangan dan manufaktur.
Sumber/BISNIS
Artikel keren lainnya: