SEMARANG- Sebanyak 367.848 jiwa atau 114.939 kepala keluarga (KK) di Kota Semarang masuk dalam kategori miskin. Angka ini sudah melalui verifikasi dan identifikasi Pemkot Semarang pada 2015.“Jumlah tersebut terdiri atas warga yang masuk dalam kategori hampir miskin, miskin, dan sangat miskin,” ujar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Semarang Bambang Haryono saat peluncuran Gerakan Bersama Penanggulangan Kemiskinan dan Pengangguran Melalui Harmonisasi Ekonomi, Edukasi, Ekosistem, Etos Bersama Masyarakat (Gerbang Hebat), kemarin.Sementara jumlah penduduk Kota Semarang data dari Dispendukcapil mencapai 1.767.086 jiwa. Dengan demikian, diperoleh persentase warga miskin sebesar 20,82 persen dari total warga Semarang. Database warga miskin 2015 ini telah ditetapkan melalui Keputusan Wali Kota Semarang Nomor 050/680/-2015 tanggal 13 Juli 2015 tentang Penetapan Warga MiskinKota Semarang Tahun 2015.“Verifikasi dan identifikasi warga miskin Kota Semarang ini bertujuan untuk menyediakan database warga miskin tahun 2015yang valid, akurat, tepat sasaran, dan objektif. Sebagai acuan perencanaan program, kegiatan, dan strategi penanggulangan kemiskinan daerah,” ungkap Bambang.Pendataan tersebut di tindak lanjuti dengan penandaan warga miskin yang di tuangkan dalam bentuk Kartu Identitas Warga Miskin (KIM) tahun anggaran 2016. Pemberian KIM ini berdasarkan nama dan alamat yang jelas (by name by address) sesuai data base warga miskin yang telah disahkan dalam keputusan wali kota tersebut.“Dengan ada KIM diharapkan mempermudah pemberian akses warga miskin dalam memperoleh pelayanan dasar, fasilitas, dan program penanggulangan kemiskinan dari Pemerintah Kota Semarang,” kata Bambang. Adanya KIM, lanjutnya, juga akan dijadikan bahan evaluasi dan monitoring penyusunan perencanaan kegiatan penanggulangan kemiskinan.Dalam peluncuran program ini, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi secara simbolis menyerahkan KIM tahun 2016 kepada perwakilan warga miskin dari 16 kecamatan dan berdialog dengan beberapa warga miskin asal Kelurahan Tawang Mas. Peluncuran program ini ditandai dengan pembukaan tirai bertulis Gerbang Hebat.Hendi mengatakan, program Gerbang Hebat ini akan berjalan dengan empat skenario yang tertuang dalam empat cluster. Yakni pengentasan kemiskinan berbasis bantuan sosial, pemberdayaan masyarakat, fasilitasi UMKM dan mikro, dan perluasan program prorakyat.Ke empat klaster tersebutakan dilaksanakan SKPD teknis sesuai dengan bidang kompetensi dan tupoksi masingmasing. Program Gerbang Hebat ini merupakan program pengentasan kemiskinan dan pengangguran yang sudah lama diidam-idamkan.“Berawal dari tiap pertemuan yang mempertanyakan jumlah warga miskin, akhirnya kami meluncurkan program ini dengan tujuan utama memberi semangat agar masyarakat miskin semakin berkurang,” katanya.Permasalahan kemiskinan dan pengangguran merupakan persoalan kompleks sehingga tidak mungkin kalau hanya dikerjakan pemkot. Oleh karena itu, dia meminta dukungan kerja sama dan sinergitas dari semua stakeholder dan komponen masyarakat, baik perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat, tokoh masyarakat, serta dunia usaha.“Program pengentasan kemiskinan harus dilaksanakan menyeluruh, sinergis, berkesinambungan, dan lintas bidang. Saya berharap semua pihak bisa berkomitmen mendukung dan menyukseskan program Gerbang Hebat,” katanya.Pelaksanaan program ini secara periodik akan dilakukan monitoring danevaluasi oleh Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD). Di dalamnya, termasuk ada para kepala SKPD, camat, dan lurah se-Kota Semarang.
Sumber/BISNIS
Artikel keren lainnya: