Posted:
Social Humanity
15 Maret 2016
Ilustration
Sikap angkuhnya begitu ketus, namun kulayangkan senyum lebar ke arahnya, dengan memalingakn muka dia meniggalkanku. Tentu ini sudah menjadi resiko menjadi seorang wartawan yang terus memburu berita, sampai berurusan dengan pengadilan karena dituduh telah menggagu privasi. Tak di sangka sebagai wartawan lepas, Firman akan merasakan pahitnya penjara. Berburu berita adalah keahliannya, bagai elang yang terus mengejar mangsa, tak akan lepas dalam pelupuk mata.
Bang Firman panggilan teman-temannya, tinggi seratus tujuh puluh centimeter, badan kurus, sering memakai celana safari, perangainya sungguh sopan dan ramah. Bekerja sebagai seorang wartawan lepas, tak terikat namun apa yang di angkat benar-benar orang terpikat. Saat orang tak berani mengungkapkan pendapat, Ia maju dengan tulisannya yang membuat para koruptor menjadi panas dibuatnya.
Hari itu di mana kejadian malapetaka datang, sang elang berita tertangkap basah ketika sedang memburu seorang pejabat yang di tuduh telah melakukan korupsi, bersembunyi di balik pepohonan rindang, ternyata tak membuat dirinya aman.
“Sudahlah Bang, hentikan semua ini” Bujuk Candra adik Firman sebelum persidangan dimulai.
“Kau tak mengerti Dra, bagaimana perasaan Abangmu ini sebagai wartawan” Dengan raut wajah serius Firman menjawab.
“Apanya yang wartawan, Abang hanya mengantarkan nyawamu Bang” Timpal Indra emosi.
“Sudahlah Dra, jaga adik-adik di rumah, ya? Ingat jangan sampai Kau dibuntuti pulang nanti” Dengan memegang pundak, sambil membisikan pada telinga.
Langkah kakinya begitu yakin, Ia tak pernah gentar melawan sebuah ketidak adilan. Tidak ada yang tidak Ia takuti, selain Maha pemilik jiwa.
***
Palu pun diketuk tiga kali, keputusan Hakim sudah tidak dapat diganggu gugat, namun dengan wajah tersenyum Firman keluar dari ruang pengadilan. Ia di hukum enam bulan penjara. Pejabat itu tertawa melihatnya masuk kedalam mobil tahanan, Firman tetap tersenyum membuat raut muka Pejabat itu keheranan.
“Jadi adik-adik Dra, jangan sampai mereka tahu rumah kita, aku tak mau membahayakan kalian karena tindakanku” Dalam hati Firman ketika menuju perjalanan ke penjara.
Lembaga Permasyarakatan Cipinang adalah penjara yang akan Ia tempati, sebuah penjara kelas I di Jakarta. Ia menyadari ada sebuah skinario besar dalam pemenjaraannya di LP Cipinang, akan ada sebuah kejadian luar biasa yang akan Ia hadapi. Masuk dengan tangan masih di borgol, di kawal oleh dua orang sipir di kanan dan kiri dengan pentungan hitam dipingganganya, wajah mereka sungguh tidak bersahabat.
“Ayo cepat masuk!” Dengan suara tegas sipir itu memasukan Firman dalam sel.
Bola matanya melirik mengawasi setiap sudut sel yang akan Ia tempati selama enam bulan. Tiba-tiba seseorang langsung menghampirinya.
“Napi baru ya, kenalin nama Gua Garda” Dengan nada sedikit seram Ia menyulurkan tangannya.
“Firman” Langsung menyambut tangan Garda.
“Baru kali ini sipir penjara, menyatukan Gua dengan seseorang”
“Apa baru kali ini!”
“Ya, Baru kali ini!!”
“Kalau boleh tahu kejahatan apa yang telah Abang lakukan?” Heran Firman
“Membunuh orang” Dengan santai Garda menjawab.
Firman hanya terdiam saat mendengar jawaban Garda, pikirannya melayang kemana-mana, memikirkan maksud sipir tadi menyatukan selnya dengan seorang pembunuh.
“Hey…” Tepuk Garda, “Tenang saja itu hanya masa laluku Man” Kali ini Garda tersenyum.
Mereka berdua saling berbincang–bincang, Garda sudah hampir satu tahun tidak mengobrol dengan seseorang. Ia sungguh senang ketika ada orang yang tidak takut mengobrol dengannya, badannya yang tinggi dan besar, membuat orang–orang menjauhi dirinya, apalagi dengan penjara yang jauh dari yang lain. Mereka mengobrol sangat lama, Sekali–kali tawa lebar keluar terbahak-bahak.
“Jadi apa yang membuat Lu dipenjara Man?” Tanya Garda
“Hmm… berurusan dengan pejabat, dengan tuduhan yang tak masuk akal karena menggagu privasinya” Dengan santai Firman menjawab.
“Lu wartawan yang hebat Man, bisa membuat pejabat ngirim Lu sampai ke penjara” Hehe.. Tawa Garda,
Posted yoniecha
15 Maret 2016
Ilustration
Artikel keren lainnya: