Usianya masih terbilang muda, 24 tahun. Namun kekayaannya terbilang
fantastis. Dia adalah Srikanth Bollant, pemilik Bollant Industries,
sebuah perusahaan di Kota Hyderabad, India yang memproduksi kemasan
produk ramah lingkungan yang kini bernilai Rp 98,5 miliar.
Namun siapa sangka, dibalik kesuksesannya tersimpan perjuangan hidup
yang membuat setiap orang menahan haru. Srikanth terlahir buta dan dari
keluarga miskin. Saat lahir para tetangga menyarankan orangtuanya untuk
membunuhnya. Mereka berpendapat itu lebih baik, daripada ia menderita
seumur hidupnya karena terlahir buta.
Beruntung bagi Srikanth, orangtuanya tak mengindahkan omongan
tetangganya. Namun perjuangan Srikanth baru dimulai ketika ia mulai
tumbuh. Saat ia mulai masuk usia sekolah, ayahnya yang seorang petani
memutuskan untuk memasukkan Srikanth ke sekolah di desanya.
Namun sayang, karena keterbatasannya ia dikucilkan di lingkungan
sekolah. “Tidak ada yang mengakui keberadaanku. Aku diberi tempat di
bangku paling belakang. Aku tidak bisa berpartisipasi di kelas. Saat itu
aku mulai berpikir mungkin aku adalah anak termiskin di dunia. Namun
bukan karena kekurangan uang tapi karena kesepian,” kenang Srikanth
seperti dikutip dari Yourstory Sabtu (16/4),
Di sekolah ia hanya bertahan dua tahun saja, hingga akhirnya ayahnya
memutuskan untuk memindahkan Srikanth ke sekolah berkebutuhan khusus. Di
situlah ia mulai berkembang dan banyak belajar. Tak hanya unggul di
berbagai mata pelajaran, Srikanth juga sangat unggul di permainan catur
dan kriket.
Namun masalah kembali datang ketika ia mulai beranjak masuk SMA.
Beberapa sekolah sains menolaknya. Dewan sekolah mengatakan ia hanya
bisa mempelajari pelajaran seni. “Apakah karena aku terlahir buta?
Tidak, persepsi oranglah yang membuatku terlihat buta,” ujar Srikanth,
Setelah ditolak berkali-kali, ia memutuskan untuk memperjuangkan
haknya. “Aku menggugat pemerintah dan berjuang selama enam bulan. Hingga
pada akhirnya, pemerintah mengatakan aku bisa mengambil pelajaran sains
tetapi dengan risiko ditanggung sendiri,” sambungnya.
Saat itulah Srikanth melakukan apa pun yang ia bisa untuk membuktikan
bahwa mereka salah. Ia mulai mencari buku-buku teks yang kemudian
dikonversi ke dalam bentuk audio. Belajar siang dan malam untuk
menyelesaikan kursus dan berhasil mengamankan nilai hingga 98 persen
dalam ujian nasional.
Kegigihannya saat masa sekolah berbuah manis. Srikanth lulus dan
memperoleh beasiswa terbang ke Amerika Serikat untuk melanjutkan
studinya. Ia menjadi mahasiswa buta internasional pertama yang diterima
di Massachusetts Institute of Technology (MIT), sebuah universitas
teknologi paling bergengsi di dunia.
Selepas lulus dari MIT, berbagai perusahaan besar Amerika Serikat
mulai berniat meminangnya. Tapi Srikanth memutuskan untuk kembali ke
India dan melepaskan kesempatan emas itu. Ia mulai membangun bisnisnya
sendiri.
Dan hari ini, Srikanth telah memiliki empat pabrik produksi,
masing-masing di Kota Hubli, Kota Nizamabad, dan dua lagi di Kota
Hyderabad. Seorang ‘angle investor’ bernama Ravi Mantha, yang bertemu
Srikanth sekitar dua tahun lalu, sangat terkesan dengan ketajaman bisnis
dan visi Srikanth.
Ia kemudian memutuskan
untuk berinvestasi di perusahaan yang dibangun oleh Srikanth. Tak hanya
berhenti sampai di situ, kini Bollant Industries milik Srikanth telah
mempekerjakan 150 orang karyawan yang semuanya merupakan para
disabilitas. Luar biasa!
Sumber/BERITALIVE.com