Pasangan Yusuf dan Misnani warga Dusun Tuyowono, Desa Tempuran RT 01/RW 03, Kecamatan Pasrepan yang kehidupannnya sangat memprihatinkan ini, sungguh ironi. Yusuf yang tidak memiliki pekerjaan tetap hanya menunggu tetangganya menggunakan jasa tenaga.
Anak satu-satunya dari pasangan muda ini bernama Aliyatur Rofiahyang berumur (6) mengalami gizi buruk. Mestinya bocah ini bisa bertingkah layaknya anak seusianya, justru ini tidak bisa melakukan apapun. Sehari-harinya anak ini hanya berada di gendongan ibunya. Kalau tidak demikian, dia ditidurkan di ranjang terbuat dari bambu.
“Benar, pak. Sekarang anaknya sudah berada di RSUD Bangil menjalani perawatan. Penyakit apa yang dideritanya, kita masih belum tahu. Ditunggu saja hasilnya nanti,” ungkap dr Ghozali, Humas RSUD Bangil, Kamis (14/4) kemarin. Masih kata Ghozali, bocah ini dikirim oleh petugas dari Dinas Kesehatan yang diambil dari rumahnya di Kecamatan Pasrepan.
Sebelumnya anak ini sempat disambangi Istri Bupati, Ny. Lulis Irsyad Yusuf. Setelah melihat kondisi bocah tersebut, istri Bupati spontan meminta kepada perangkat desa dan bidan setempat serta dinas kesehetan untuk segera membawanya ke rumah sakit. “Lha ya, kalau tidak salah Pak Bupati dulu saat kampanye gembar-gembor kalau dirinya terpilih jadi bupati akan memperhatikan kesehatan dan pendidikan. Nyatanya sekarang ada warganya yang miskin dan gizi buuruk tahunya selalu terlambat,” tegas H. Umar Wirohadi, Direktur Eksekutif L-Moral (Lembaga Monitoring Nasional).
Kata Umar, Kabupaten Pasuruan yang memiliki anggaran mencapai Rp 3,3 triliun, mestinya sudah mampu menghidupi warganya untuk menuju kemakmuran. Paling tidak, Kabupaten Pasuruan dalam 2 tahun belakangan sudah bisa terentas dari kemiskinan. Tidak itu saja, yang sangat disesalkan, kenapa Pemkab Pasuruan selalu terlambat untuk mengetahui adanya persoalan social. Baik soal gizi buruk maupun soal kemlaratan (kemiskinan).
Kades Tempuran, Asirin, yang ditemui di rumahnya mengakui kalau Aliyatur ini sudah lama menderita penyakit. Kata Kades, sebelum ini sudah berkali-kali dibawa berobat kemana-mana. Baik dokter maupun kepada orang pintar (supranatural). Tapi selama itu pula tidak pernah membaik. Justru kondisi fisik Aliyah kian memburuk.
Dulu, lanjut Asirin, tubuh Aliyah masih bisa digerakkan dan tidak membungkuk ke belakang. Tapi lambat laun dan kini kondisi kesehatan terus menurun. Bahkan sekarang kian membungkuk. Diakui Asirin, orang tuanya memang tergolong orang tidak mampu. Oleh karenanya, tiap tahun Yusuf selalu mendapat bantuan beras miskin (raskin). Sedang untuk rehap rumah kemungkinan tahun ini akan mendapat jatah giliran. Saat didatangi di rumahnya, Yusuf dan keluarganya sudah berada di rumah sakit,
Sumber/BeritaMetro.co.id