Surabaya Social Humanity:
Dengan berbalut mantel hujan ibu dan anak yang (Maaf) Tuna netra ini
melepas lelah, setelah beberapa lama menunggu hujan reda,, Sambil
memberi anaknya minum sang ibu sesekali mengelus anak kesayangannya ini,
ibu dan anak ini bukan seorang pengemis? mereka ini penjual Minuman
Yakul yang hanya untung 500 rupiah saja?, keseharianya berjualan di
daerah jl Mayjend Sungkono Surabaya, kebetulan foto ini di ambil oleh
sahabat kita yang berjiwa sosial tinggi Waktu hujan lebat dan sempat banjir kemarin, mereka sama sama berteduh,
"Hakim Sukarno" bilang
semoga saja dengan foto ini jualan ibu dan anak ini bisa habis ucapnya
lirih? sebuah arti kata yang penuh makna dalam jiwa sosialnya,, walaupun
bukan dari segi materi hanya penyampaian saja kita sudah bisa hidup
dalam bersosialitas,, saling membantu sesama, dalam sebuah realita ini
kita bisa mengambil hikmah serta pengalaman hidup yang sangat berharga
dari seorang ibu dan anak yang tuna netra ini,, Mereka masih bisa
mencari nafkah walaupun tanpa meminta minta, bermodalkan sepeda butut
yang cuma di tuntun sepanjang jalan mereka masih bisa mencari nafkah
buat keseharian?
Posted yoniecha
Surabaya 5 Maret 2016
Artikel keren lainnya: