
Sebuah catatan kehidupan manusia, pernahkah kita melihat sekitar kita? di jalan jalan protokol,, di lampu merah sampai di pasar pasar, semua masih terlihat miris terpampang, sebuah kenyatan hidup yang tak pernah di harapakan, dengan keterpaksaan menengadahkan tangan mengharapkan belas kasih seseorang, semua hanya untuk bertahan hidup, hanya demi sesuap nasi? begitu keras jalanan baginya sudah terbiasa daripada berlomba dengan razia, begitu tergugah hati ini ketika tadi sore dengan jelas saya melihat langsung potret kesehariannya, begitu keriput dan legam kulitnya,, begitu dalam matanya melihat saya, sedih tapi tak berdaya, dari sini saya mendapatkan pengalaman hidup yang sangat berharga, yang dalam seumur hidup saya tak pernah saya dapatkan dari guru mana saja. pembelajaran hidup dari sebuah keadaan, beliau bukan pengemis? tapi beliau terpaksa dengan keadaan ini, terpaksa dengan keadaan negeri ini? mulai beliau lahir tak pernah terbesit cita cita menjadi seorang pengemis. semua kembali dari keterpaksaan dan keadaan. terserah semua menyikapi? jadilah manusia yang memiliki rasa pendekatan dengan sekitar kita, sehingga kita bisa mendengar dengan jelas setiap tangis sesama kita,, sehingga kita bisa melihat dan ikut merasakan haus dan lapar sesama kita? jangan cuma menenggok sinis dan risih yang seakan akan kita akan meludah!
dan janganlah hanya bercerita tentang mereka di waktu kita berpesta? lihatlah mereka dengan lebih dalam kita pasti bisa merasakan,,
By: yoniecha
Surabaya 18 February 2016 22:25 wib
Artikel keren lainnya: