""EMPAT TAHUN,,KAKI ABIDIN,,WARGA BANARAN KOTA KEDIRI,, DIIKAT DIPOHON,,""
""TAK PERNAH DIJENGUK PETUGAS RAWAT-JIWA,,SECARA RUTIN,,..""GUNA PROSES PENYEMBUHAN,,.""
Sudah empat tahun kaki Abidin (25) warga Kelurahan Banaran, Kota Kediri kakinya terpaksa diikat di pohon.
Upaya itu dIlakukan supaya Abidin tidak membahayakan tetangganya.
"Kami mengikatnya supaya tidak ngamuk. Karena kalau penyakitnya kambuh
membahayakan tetangganya," ungkap Yahya, kakak kandungnya.
Penyakit gangguan jiwa yang dialami Abidin sebenarnya telah diperiksakan ke dokter.
Hanya saja yang menjadi masalah, Abidin enggan mengonsumsi obat-obatan yang diberikan.
Kesulitan itu yang selama ini dialami pihak keluarga. Termasuk
mencampur obat dengan makanan juga sulit dilakukan karena kalau ketahuan
makanan akan dibuang.
Abidin pertama kali terdeteksi menderita
gangguan jiwa menjelang ujian SMK. Entah apa penyebabnya, mendadak
menderita demam tinggi hingga mulutnya mengingau.
Pihak keluarga kemudian membawa ke RSUD Gambiran dan mendapat pelayanan pengobatan.
Namun pasca mendapat obat ketahuan jika Abidin sering berbicara ngelantur.
Jika dalam kondisi normal, Abidin layaknya seperti orang sehat pada
umumnya. Namun saat kambuh mengamuk melempari keluarga dan tetangga.
Sehingga pihak keluarga kemudian mengikat kaki kirinya di pohon yang
ada di samping rumahnya. Selain itu juga dibuatkan gubuk untuk tempat
berteduh Abidin dari panas dan hujan.
Namun Abidin tidak dapat beranjak lebih dari satu meter dari kursi kayu bambu yang selama ini menjadi tempatnya berteduhnya.
"Upaya keluarga membawa ke RSJ Menur tidak membuat penyakitnya sembuh," tambah Yahya.
Sementara dari pihak Puskesmas sejauh ini tidak pernah menyambangi
untuk memberikan pengobatan. Sejauh ini masih belum ada rencana pihak
keluarga membawa ke rumah sakit lagi.
Sumber/Komunitas Orang Jawa Timur