"Kami akan terus berusaha mengurangi tingkat kemiskinan ini. Tajun 2016 kami targetkan kurangi 2 persen dari angka kemiskinan ini. Kami optimis bisa, tapi salah satu syaratnya mudah-mudahanan Kemendesa bisa berikan stimulus yang lebih besar ke depannya, agar target bisa tercapai bahkan terlampaui," ujarnya.
Menurutnya, jumlah pengangguran di Lombok Barat sebenarnya tergolong minim, yakni berkisar 5 persen. Meski demikian, upah yang diterima oleh pekerja di Kabupaten Lombok masih sangat kecil, sehingga angka kemiskinan pun masih tinggi.
"Yang nganggur sebenarnya kurang dari 5 persen. Meskipun demikian, tingkat kemiskinan masih tinggi," ujarnya.
Kemiskinan di Lombok Barat, lanjutnya, 70 persen disumbangkan oleh petani. Mayoritas petani kerap tidak bisa memberikan nilai tambah terhadap produk pertanian, sehingga nilai dari hasil pertanian cenderung kecil.
"Misalkan yang bekerja di sektor perkebunan nangka, pada waktu musim durian, nangka ini dibuang karena tidak laku. Padahal, jika nangka ini bisa diolah, yang bisa.memberikan nilai tambah untuk petani," ujarnya.
Sumber/elsinta