Social Humanity/Sumber Tribun - Sekitar 20 perempuan Muslim berjilbab yang khawatir dengan meningkatnya retorika anti-Muslim di AS, memperhatikan instruktur bela diri mereka menunjukkan cara memukul penyerang.
"Kiai!" teriak Rana Abdelhamid, warga Mesir Amerika yang memiliki ban hitam dalam karate, saat mendemonstrasikan pukulan tersebut.
"Saya melawan -- Kiai! Harus sekeras itu suaranya ya," ujar Abdelhamid, aktivis hak asasi manusia Muslim dan warga Queens, New York, kepada kelompok itu.
Para murid kemudian mengikuti arahannya, beberapa berteriak lebih keras dari yang lainnya.
Pelatihan yang diluncurkan Abdelhamid untuk para perempuan tersebut merupakan salah satu dari sejumlah kelas serupa di seluruh Amerika Serikat yang muncul karena kelompok Muslim merasa menghadapi peningkatan ancaman.
Perasaan itu diperkuat seruan kandidat calon presiden Partai Republik Donald Trump Desember lalu untuk melarang Muslim masuk ke negara itu.
"Anda bisa diserang kapan saja. Anda bisa didorong...dari pinggir rel kereta bawah tanah," ujar Abdelhamid. Ia menambahkan bahwa kerudung dan hijab terkadang membuat perempuan-perempuan Muslim menjadi target.
Posted yoniecha
14 Maret 2016
Sumber: Tribun
Artikel keren lainnya: