Mendekap Erat Saudara Kecilku Dengan Hangat
Aku enggan melepasnya, saudara kecilku yang kedinginan? Mengigil karena lapar dan dingin? Menunggu lalu lalang para pejalan hanya menanti sebuah lemparan seadanya.,
Hingga malam mulai datang panggilan perutpun tak bisa di tentang? harapan demi harapan tentang para lalu lalang seakan percuma untuk sebuah penantian? ya,, Akhir dari sebuah penantian yang sia sia, mereka semua lebih sibuk dengan dirinya sendiri,, sampai sebutir nasi”pun di samping mulutnya mereka tidak tahu, apalagi anak sekecil Aku?
Sudalah,, Mungkin besok kita bisa makan Saudara kecilku,, Mungkin besok kita bisa minum, Dan Mungkin besok kita masih di sini lagi? Berusaha menanti lemparan yang ke dua,,
Akan tetapi di hari ke duapun kita sama? Tak sebutirpun bisa mengisi,, Sudahlah,, Mungkin Besok dan seterusnya kita hanya bisa pasrah dan berdoa Saudara kecilku??
Posted Social Humanity
Surabaya
11 Maret 2016
Social Humanity
yoniecha.blogspot.com